Senin, 29 September 2014

Perlukah Tes Prestasi?


            Sebelum membahas lebih jauh mengenai perlukah tes prestasi. Tes prestasi diberikan setelah sebuah materi atau proses pembelajaran diberikan. Ketika kita mengikuti suatu proses pembelajaran, apapun materinya, artinya ada pengetahuan-pengetahuan yang ingin dicapai dari pembelajaran itu, melalui tes prestasi ini kita dapat mengukur informasi atau ilmu apa saja yang telah didapat peserta didik.
            Saya akan membahas apakah perlu tes prestasi dari dua sudut pandang. Sudut pandang yang pertama sudut pandang peserta didik atau diklat yang mengikuti proses pembelajaran tersebut dan sudut pandang pengajar yang memberikan materi.
            Kalau dilihat dari sudut pandang peserta didik tersebut dimana tes prestasi berfungsi sebagai alat evaluasi hasil proses pembelajaran, tes prestasi sangatlah penting karena hal ini menjadi tujuan atau pemacu peserta didik atau diklat tersebut. Bisa dibayangkan jika  individu mengikuti suatu proses pembelajaran tanpa diakhiri dengan tes prestasi ini. Untuk peserta orang dewasa mungkin saja memiliki motivasi pribadi bahwa ia memang sungguh-sungguh dalam mengikuti proses pembelajaran tersebut untuk mendapatkan ilmu atau informasi sebanyak-banyaknya. Namun jika proses pembelajaran dilakukan oleh anak-anak dimana sistem pembelajaran bersifat behavioristik dimana peserta didik perlu distimulasi melalui reinforcement dan punishment. Tes prestasi ini dapat menjadi reinforcer yang dikondisikan atau Conditioned Reinforcer bagi peserta didik yang telah mengikuti proses pembelajaran dengan baik berupa mendapat nilai yang bagus pada hasil tes prestasinya. Peserta didik yang tidak mengikuti proses pembelajaran dengan baik juga akan mendapatkan punishment berupa nilai tes prestasi yang buruk.  Jadi, ketika suatu proses pembelajaran tidak diakhiri dengan tes prestasi, peserta didik akan kehilangan reinforcer serta punishment sebagai motivator atau pendorong dia dalam mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Sebagai contoh, Ujian Nasional yang banyak ‘ditakuti’ oleh sebagian siswa di Indonesia sebagai tes prestasi bisa kita lihat bisa menjadi reinforcer siswa kelas tiga untuk ikut berbagai les tambahan untuk mendapat nilai Ujian Nasional yang tinggi meski beberapa yang lainnya menunjukan usaha yang tidak sesuai dalam proses pembelajaran. Konsep ini juga bisa saja berlaku pada peserta didik orang dewasa. Poin selanjutnya dari sudut pandang peserta didik adalah evaluasi. Evaluasi berapa presentase ilmu atau informasi yang bertahan atau diingat oleh peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran. Informasi evaluasi ini bagi peserta didik orang dewasa dapat menjadi dasar untuk tindakan selanjutnya apakah ingin memperdalam ilmu tersebut lagi atau merasa puas apa yang sudah didapat.
            Dilihat dari sudut pandang pengajar, tes prestasi ini bukan hanya alat evaluasi bagi peserta didik, namun evaluasi bagi pengajar juga. Secara dangkal kita bisa melihat peserta didik mana aja yang memperoleh ilmu atau informasi yang diberikan dengan nilainya masing-masing. Kita juga dapat mengevaluasi performa pengajar dalam mengajar melalui nilai peserta didik secara keseluruhan. Caranya adalah dengan menggunakan asumsi kurva normal didalam kelas. Seperti pada nilai IQ, bahwa sebagian besar orang berada pada nilai rata-rata, sebagian kecilnya menyebar di nilai yang sangat tinggi dan nilai yang sangat rendah. Begitu juga keadaan didalam kelas, sebagian besar peserta didik berada pada kemampuan yang biasa saja, dan ada sebagian kecil peserta didik yang memiliki kemampuan sangat tinggi dan sebagian kecil lainnya miliki kemampuan sangat rendah. Hal ini artinya ketika hasil tes prestasi peserta didik tersebar membentuk kurva normal, itu merupakan hal yang wajar. Namun, ketika semua nilai peserta didik berada pada nilai yang buruk, mungkin masalahnya bukan pada internalisasi masing-masing peserta didik, sehingga sebagai pengajar kita perlu mengevaluasi pemberian ilmu atau informasi kepada peserta didik atau aspek pendukung lainnya.
            Jadi, Kesimpulannya adalah tes prestasi ini sangat diperlukan dalam tiap proses pembelajaran dengan kebermanfaatannya bagi peserta didik dan pengajar.


Syaiful Rachman
1125110504
Reguler 2011
Psikologi UNJ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar